Makna Puisi Chairil Anwar “Senja di Pelabuhan Kecil”

By | 2022-11-26
puisi-chairil-anwar-senja-di-pelabuhan kecil

Puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil – Chairil anwar merupakan sosok penyair dan pelopor puisi Angkatan 45. Beliau menyampaikan puisi dan syair dengan cara yang khas dan gaya bahasa yang sangat tegas.

Begitu banyak karya terkenal yang diciptakan oleh sang penyair legendaris, salah satu karyanya yang penuh makna berjudul “ Senja di Pelabuhan kecil”. Karya ini memilki makna mendalam bagi sang penyair itu sendiri. Mari memaknai arti dari puisi berikut:

Baca juga : Puisi Kehidupan Chairil Anwar

Senja di Pelabuhan Kecil

“Ini kali tidak ada yang mencari cinta

Di antara Gudang, rumah tua, pada cerita

Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram, desir hari lari berenang

Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

Menyisir semenanjung, masih pengap harap

Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

Dari partai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar, 1946)

Tema

puisi-chairil-anwar-senja-di-pelabuhan kecil

Dalam puisi chairil anwar senja di pelabuhan kecil, tema yang digunakan penulis  yaitu “Cinta kasih”. Tema tersebut didasarkan pada keseluruhan isi puisi yang menggambarkan adanya pergolakan hati terhadap asmara yang sedang dialaminya.

Walaupun memiliki tema “Cinta Kasih”, tidak selalu di artikan sebagai sebuah kisah asmara yang indah dan menyenangkan. Seperti puisi yang digambarkan, lebih menggambarkan suasana pada kehilangan dan kerinduan yang dirasakan.

Tema memasuki makna dalam keseluruhan isi puisi. “Cinta Kasih” yang diarahkan pada kehilangan dan kerinduan.

Pada bait pertama, kitab isa melihat penggambaran kegundahan cinta. Sang penyair digambarkan memiliki kondisi sedang patah hati tetapi masih mengharapkan kembalinya sang pujaan hati. Hal ini tergambar dari kalimat sebagai berikut:

iya kali tidak ada yang mencari cinta

Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut”

Dalam bait kedua, sang penyair mengekspresikan bagaimana suasana hati yang semakin hampa. Ditambah lagi pada penggambaran tersebut membnerikan kesan bahwa sedikitpun kesempatan untuk mengobati kerinduan dan kembali kepada kekasihnya semakin menjadi hal yang tidak  mungkin.

Ungkapan tersebut terkandung dalam kalimat berikut:

“Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak”

Kalimat ini merupakan bait ketiga yang memberikan kesan pada situasi yang semakin jelas. Bahwa kehilangan sang pujaan hati itu semakin dirasakan oleh sang penyair. Pada bit ini pun menceritakan bagaimana sang penyair berusaha untuk ikhlas dengan keadaan, yang tercermin dalam kalimat berikut ini:

“Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

Dari panitia keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Perasaan

Berikut ini perasaan yang digambarkan sang penyair puisi chairil anwar Senja di Pelabuhan Kecil.

Sedih

Puisi tersebut menggambarkan perasaan yang sedih, dikarenakan penyair menungkapkan perasaan dirinya ditinggal oleh kekasihnya. Perasaan tersebut didukung oleh kalimat:

“gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang”

“menyinggung muram, desir hari lari berenang”

“dan kini tanah dan air tidur hilang ombak”

Putus Asa

Perasaan putus asa juga digambarkan oleh sang penyair dalam kalimat sebagai berikut:

“tiang serta temali. Kapalm perahu tiada berlaut

“tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan”

“menyisir semenanjung, masih pengap harap”

Berharap

Sebuah rasa berharap juga digambarkan sang penyair dalam kalimat sebagai berikut:

“ menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut”

“menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak”

“menyisir semenanjung, masih pengap harap”

Perasaan berharap, sedih, dan putus asa adalah gambaran perasaan yang diekspresikan oleh sang penyair. Sebagai gambaran perasaan suasana hati yang ditinggal oleh kekasihnya. Sehingga perasaan-perasaan diatas merupakan sudut pandang yang dapat dirasakan ketika kita membaca puisi sang penyair.

Nada dan suasana

puisi-chairil-anwar-senja-di-pelabuhan kecil

Dalam puisi chairil anwar senja di pelabuhan kecil, nada dan intonasi yang dgunakan adalah nada bercerita (sharing). Sikap sang penyair dalam puisi terhadap pembaca lebih kepada ingin mengungkapkan perasaannya dalam menceritakan kisah patah hati yang dirasakanya. Chairil Anwa, sang penyair sendiri ingin mengungkapkan eligan dari kegagalan cintanya yang membuat perasaannya menjadi amat sedih dan tertekan.

Amanat

Dalam puisi chairil anwar senja di pelabuhan kecil, kita dapat mengambilk sebuah pelajaran untuk selalu bisa bangkit dari keterpurukan yang sedang kita alami, terlebih bila itu adalah masalah asmara. Serta kita juga harus belajar untuk merelakan tentang perasaan yang memang sepertinya sudah tidak bisa kita dapatkan lagi. Sehingga kitab isa melanjutkan  kehidupan kita kedepan dan belajar mengikhlaskannya.

Demikian makna puisi chairil anwar senja di pelabuhan kecil, semoga kita dapat mengambil manfaat dari sebuah karya sastra dari penyair legendaris Chairil Anwar.

Baca juga : Pengertian Syair Lengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *