Peribahasa: Pengertian, Jenis, Ciri, dan 101 Contoh Peribahasa Indonesia dan Artinya

By | 2022-09-02
peribahasa

Peribahasa Indonesia, Pengertian dan contohnya – Bangsa Indonesia memang kaya akan Peribahasa, namun jarang digunakan sehingga makna beberapa tidak diketahui masyarakat.

Umumnya, peribahasa digunakan masyarakat dalam percakapan sehari-hari, Contohnya seperti ” Besar pasak daripada tiang”. Kalimat tersebut dimaknai karna memiliki makna kias. Maka dari itu kita akan membahas tentang Peribahasa.

 

Pengertian Peribahasa

Sebenarnya apa itu peribahasa?Dalam kamus KBBI, peribahasa adalah sebuah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu. Ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas padat, yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku.

Peribahasa merupakan cara yang bijaksana untuk memberi nasehat atau menegur seseorang agar orang tersebut dengan cara yang sopan dan membuat tidak tersinggung. Nenek moyang kita dikenal sangat bijaksana sehingga kehidupan pada masa itu penuh dengan kepekaan perasaan. Tanpa perlu meminta penjelasan lebih lanjut, seseorang sudah mengerti kalau “perumpamaan” tersebut ditujukan padanya.

Peribahasa merupakan warisan budaya yang menunjukkan system budaya masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma, dan suatu aturan dalam masyarakat. Dalam kebudayaan melayu dan Betawi, peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana enkulturasi dalam proses penamanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu.

 

Jenis-Jenis Peribahasa

Peribahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peribahasa yang memiliki arti lugas dan peribahasa yang memiliki arti simbolis. jenis yang memiliki arti lugas terdiri dari dua jenis, yaitu bidal dan pepatah,, sedangkan yang memiliki arti simbolis, yaitu perumpamaan.

Bidalan

Bidalan adalah sebuah peribahasa berdasarkan susunan kata-kata yang telah digunakan umum dalam masyarakat Melayu. Dalam bidalan terkandung perbandingan, teladan dan pengajaran. Jenis bidal memiliki rima dan irama, seringkali digolongkan kedalam bentuk puisi.

Contohnya :1.   Bagai kerakap di atas batu

                        Hidup segan mati tak mau

                  2.    Jangan bawa resmi jagung

                        Makin berisi makin tegak             

Artinya : 1. Menggambarkan keadaan seseorang yang serba sulit

            2. semakin kaya semakin sombong.

Pepatah

Pepatah adalah peribahasa yang hampir sama dengan bidalan, tetapi pepatah mempunyai rangkaian perkataan berkerat-kerat atau berpatah-patah. Peribahasa jenis ini memiliki isi yang ringkas, bijak dan seolah-olah diucapkan untuk mematahkan/mematikan ucapan orang lain.

Contohnya : Sekali air dalam, sekali pasir berubah. Artinya tiap kali berganti penguasa, berganti pula peraturan yang harus dijalankan rakyat.

Perumpamaan

Perumpamaan adalah sebuah peribahasa berdasarkan susunan kata-kata yang indah, ringkat, dan kemas serta mempunyai maksud yang tersirat. Pepatah memiliki isi yang ringkat, bijak, dan seolah-olah diucapkan untuk mematahkan/mematikan ucapan orang lain. Biasanya, perumpamaan dimulai dengan kata bagai,ibarat,laksana, seperti dan umpama.

Contoh:  Bagai api dengan asap. Artinya persahabatan yang sangat akrab dan sulit dipisahkan.

Ungkapan

Ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru yang tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Ungkapan atau yang disebut juga dengan idiom merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.

Biasanya ungkapan digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan susatu hal. Gabungan kata dalam ungkapan bila tidak disertai konteks yang menyertainya menimbulkan kemungkinan makna, yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak sebenarnya (konotasi).

Berikut adalah contoh ungkapan:

Ungkapan Artinya
Angkat kaki pergi
Angkat tangan menyerah
Banting tulang kerja keras
Buah bibir topik pembicaraan
Buah tangan oleh-oleh
Cuci mata cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah
Darah daging anak kandung
Dingin Hati tidak bersemangat
Gulung tikar bangkrut
Hidung belang pria yang merupakan pelanggan PSK
Jago Merah api dalam kebakaran
Kambing hitam orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
Kepala dingin tenang
Kutu buku orang yang suka baca buku
Meja hijau pengadilan
Naik pitam marah
Panas rezeki sukar mencari rezeki
Ringan tangan kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
Tinggi hati sombong
Uang panas uang tidak halal

 

Ciri-ciri peribahasa

Peribahasa memiliki ciri-ciri kata yang dilihat seperti berikut:

  • Susunan katanya berstrukur tetap dan memiliki arti kata-kata yang dalam peribahasa sudah pasti dan tidak dapat diubah
  • Digunakan untuk menyindir  dan memperindah bahasa
  • kata-kata yang digunakan teratur, enak didengar serta memiliki makna
  • Diciptakan berdasarkan perbandingan dan pandangan yang sangat teliti dan berasal dari peristira yang terjadi dalam masyarakat
  • Dibentuk dengan ikatan bahasa yang padat dan indah serta melekat dalam benak masyarakat hingga turun temurun.

 

 

101 Contoh Peribahasa dan Artinya

Berikut ini adalah contoh peribahasa dan artinya yang sering digunakan masyarakat dahulu:

 

  • Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang.

Artinya: Kiasan bagi orang munafik atau penjulat, jika berhadap-hadapan selalu mencari muka dan dibelakang menjelek-jelekkan

  • Ada bangkai ada hering,

 Artinya: ada anak perempuan, maka akan datanglah anak laki-laki)

  • Adat bersendi syarak-syarak bersendi kitabullah

Artinya : segala sesuatu yang dilakukan (segala perbuatan) jangalah melanggar norma hidup dan aturan agama.

  • Air beriak tanda tak dalam

Artinya : Orang yang bodoh selalu berlagak pintar dan banyak bicara

  • Air dicecah tiada akan putus

Artinya : ikatan tali persaudaraan yang kokoh dan kuat

  • Air Diminum sembiluan

Artinya : Batin tidak bisa tenang apabila sedang mengalami kesusahan

  • Air jernih ikannya banyak

Artinya : daerah yang Makmur aman dan subur masyarakatnya pun tentram

  • Anak di bawah kolong

Artinya: sebutan anak jadah, tidak diketahui ayahnya

  • Badai pasti berlalu

Artinya : kesulitan hidup, segala rintangan dan halangan (penderitaan) diyakini akan sirna dan berganti dengan keadaan yang menyenangkan

  • Badak makan anak.

Artinya : karena takut jabatan atau kebesarannya terancam, maka seseorang tega mencelakan anak sendiri ( baisanya dilakukan oleh apra presiden atau raja-raja jaman dahulu)

  • Badan boleh dimiliki, hati tak boleh dimiliki

Artinya : orang yang selalu menurut perintah, namun hatinya berontak.

  • Bagai abu diatas tanggul

Artinya :  mengkhawatirkan sebuah jabatan, harga diri, dan terancam.

  • Bagai anjing menggonggong tulang

Artinya : orang yang bodoh, kurang terhormat, jika mendapat kemuliaan sedikit aja muncul kesombongannya

  •  Bagai anjing mendapat bangkai

Artinya : mendapat keuntungan yang besar. Orang yang sangat rakus dalam mengumpulkan harta benda ( seakan-akan tiada puas)

  • Bagai antah lemukut

Artinya : orang yang telah tersisih dalam pergaulan masyarakat. Orang yang tidak berguna bagi dalam lingkungan keluarga atau masyarakat

  • Bagaikan anjing dengan kucing

Artinya : dua orang yatau dua pihak yang tak pernah akur

  • Cabik-cabik bulu ayam

Artinya :  dalam suatu ikatan persaudaraan jika berselisih akan mudah bersambung Kembali

  • Cacat-cacat empedak, cacat nak hendak

Artinya : janganlah suka mencela sesuatu, sebab didalam hati merasa ngin memiliki (merasakan) sesuatu yang dihina itu.

  • Cacing hendak menjadi ular naga

Artinya :  orang miskin menginginkan sesuatu yang mahal harganya. Orang yang tidak menyadari kekurangannya sehingga keinginannya melambung tinggi, dan tak mungkin dapat diwujudkan.

  • Cacing telah menjadi naga

Artinya :  orang yang mula-mula dihina kemudian menjadi mulia karena mendapat kekayaan besar.

  • Cakap melangit dapur tak berasap

Artinya : penampilannya seakan-akan sebagai orang kaya, padahal tidak punya apa-apa

  • Canggung seperti antan dicungkilkan duri

Artinya : melakukan suatu pekerjaan yang sia-sia

  • Dari jauh orang angkat telunjuk, kalau dekat angkat mata

Artinya :  jika seseorang berbuat salah maka akan diumpat orang lain berbagai penjuru

  • Dari telaga jernih, takkan mengalir air yang keruh

Artinya : keluarga yang baik kelakukannya dituruti oleh anak sampai cucunya.

  • Datang tak berjemput, pulang tak antar

Artinya :  orang yang tidak diperlakukan sebagaimana mestrinya.

  • Dengarkan cerita burung, anak dipangku dilepaskan

Artinya : orang yang terlena dengan janji-janji manis, sehingga sesuatu yang berharga ditinggalkan. Orang yang melepas pekerjaan mulia karena terpikat dengan janji manis ( yang belum tentu kebenarannya).

  • Dipilih antah satu demi satu

Artinya : sesuatu dipilah-pilah dengan seksama untuk mendapatkan hasil yang paling baik

  • Disangka cabai rawit tak pedas

Artinya : jangan dikira sepele, tetapi sebenarnya membahayakan

  • Edan kesamaran

Artinya: mencintai seseorang dengan sangat menggebu-gebu. Tergila-gila pada orang yang dicintainya

  • Elo kara di hari panas

Artinya: orang yang bersenang-senang karena tercapai cita-citanya

  • Enau mencari sigai

Artinya: gambaran seorang perempuan yang mencari teman hidup

  • Gajah dikalahkan pelanduk

Artinya: yang kuat dikalahkan yang lemah

  • Gajah mati karena gadingnya

Artinya: Orang yang dapat celaka karena kekayaan dan keunggulannya

  • Galas terdorong ke cina

Artinya:  sesuatu yang telah terlanjur, tak dapat ditarik Kembali

  • Garam jatuh ke air

Artinya:  orang yang mudah dan cepat menerima nasehat orang lain

  • Gayung disambut, kata dijawab

Artinya:  setiap ada pertanyaan, pasti ada jawabannya.

  • Geleng-geleng seperti patung kayu

Artinya: tingkah orang yang sombong Ketika berjalan

  • Geleng-geleng seperti patung kayu

Artinya : tingkah orang yang sombong Ketika berjalan

  • Genggam bara api biar jadi arang

Artinya : sesuatu pekerjaan yang sulit seharusnya dilakukan atau dilaksanakan dengan sabar

  • Habis minyak sepasu ekor anjing takkan lurus.

Artinya:  orang yang berperangai jahat, meskipun diubah tetap Kembali jahat

  • Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang juga

Artinya: akhlak yang baik akan dikenang meskipun orangnya sudah meninggal dunia

  • Hanyut dipintas, lulus diselami, hilang dicari

Artinya: memberikan bantuan kepada seseorang yang sedang mengalami musibah atau bencana.

  • Hidup bagai akar benalu

Artinya:  orang yang menggantungkan kepada orang lain dan selalu bersifat merugikan

  • Hidup berakal, mati beriman

Artinya:  dalam melaksanakan sesuatu hendaknya menggunakan ilmu pengetahuan dan menggunakan akal pikiran. Suatu pekerjaan tidak dapat dikerjakan tanpa pemikiran dan rencana-rencana.

  • Hilang ada tegak mufakat

Artinya : adat kebiasaan tidak selamanya harus dipakai. Namun juga bisa diubah dengan cara musyawarah atau mufakat. Kebijaksanaan akan dapat mengubah adat yang dianggap tidak baik dan tidak menguntungkan.

  • Ibarat kayu terapung dilaut

Artinya:  suatu permasalahan yang dibiarkan tidak terurus (tidak ditangani)

  • Indah kahar dari rupa

Artinya:  kabar itu biasanya lebih hebat daripada kenyataannya.

  • Ibarat seekor balam, mata terlepas badan terkurung

Artinya: seseorang yang semasa hidupnya selalu ada yang mengawasi dan hidupnya seperti ditentukan oleh orang lain.

  • Ingin hati memeluk gunung, apalah daya tangan tak sampai

Artinya : ingin hati mewujudkan keinginan, namun tak mempunyai daya karena sarana kurang mencukupi

  • Ingin hati memeluk gunung, apalah daya tangan tak sampai

Artinya:  ingin hati mewujudkan keinginan, nampun tak mempunyai daya karena sarana kurang mencukupi

  • Jaman beredar musim berganti

Artinya:  keadaan nasib manusia tidaklah tetap, namun silih berganti. Jaman akan mengalami perubahan

  • jangan bagai babi merasa gulai

Artinya:  tidaklah pantas orang miskin berjodoh dengan orang kaya. Dianggap kurang baik jika seorang hina duduk dengan orang mulia

  • jangan diajar orang tua makan dadih

Artinya: jangan menasehati orang yang lebih pintar

  • jangan dicatuk dengan yang tajam, cincang dengan majal

Artinya:  jika memberi nasehat hendaknya dengan kata-kata yang lemah lembut penuh kesabaran, jangan menyinggung perasaan dengan berkata-kata pedas

  • janjian antah tiada cerah.

Artinya:  sudah menjadi takdir Tuhan dan tidak bisa diubah lagi

  • Jauh panggang dari pagi

Artinya: sesuatu yang diterima berbeda sekali dengan harapanya. Jawaban yang tidak tepat dengan pertanyaannya.

  • Janjian antah tiada cerah

Artinya : sudah menjadi takdir Tuhan dan tak bisa diubah lagi.

  • Kabar angin

Artinya: kabar yang belum tentu kebenarannya

  • Kaduk kena baja

Artinya: keburukan yang semakin menjadi-jadi

  • Kalau pandai mencengang akar, mati lalu ke puncaknya

Artinya: memberantas kejahatan tidak saja dilakukan dari bawahan

  • Kalau tak ada angin bertiup, tak aka nada pokok bergoyang.

Artinya:  kalau tak ada aksi maka tidak aka nada reaksi. Segala sesuatu pasti ada sebabnya

  • Kalau tak ada api, tak akan ada asap

Artinya:  segala sesuatu yang sudah terjadi pasti ada penyebabnya.

  • Kalau tiada hak sendiri, anak mata terdiri-diri

Artinya:  jika seseorang belum memiliki sesuatu, selalu menginginkan sesuatu yang dimiliki oleh orang lain.

  • Kecil-kecil cabai rawit

Artinya : meskipun dianggap tidak bernilai, namun sangat membahayakan. Meskipun kecil, tetapi orangnya cerdik dan pandai

  • Kepala angin

Artinya:  ditujukan kepada orang yang bodoh atau kurang cakap berpikir

  • Laba sama dibagi, untung sama diterjuni

Artinya:  suka dan duka ditanggung Bersama-sama

  • Lagak Bengkulu, omong Betawi

Artinya:  penampilan orang kaya, padahal orang miskin. Seseorang yang berlagak pandai, padahal bodoh.

  • Lempar batu sembunyi tangan

Artinya:  orang yang tidak bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan dan orang lain menerima kerugian atas apa yang dilakukannya.

  • Lubuk akal, Gedung bicara

Artinya:  orang yang pandai dan bijaksana tidak akan menyesatkan.

  • Mabuk di angan-angan

Artinya: tengglam dalam impian-impian kosong

  • Makan angin

Artinya:  tidak makan apa-apa (kelaparan)

  • Makan bawang

Artinya:  seseorang yang sedang berada dalam kebimbangan atau kebingungan

  • Makin banyak orang, makin banyak niat

Artinya:  semakin banyak orang maka pekerjaan akan lebih mudah dan cepat terselesaikan.

  • Mati seajal

Artinya:  orang yang mati secara wajar.

  • Melenting-lenting bagai cacing kepanasan

Artinya:  perihal kehidupan orang yang sangat sengsara sehingga tak kenal waktu dalam mencari nafkah

  • Menangkap angin

Artinya:  sesuatu yang sia-sia

  • Mencabik kayu didagu

Artinya:  membuka aib sendiri

  • Naga ditelan ular lidi

Artinya:  orang besar dikalahkan orang kecil

  • Nasi sama ditanak, kerak dimakan orang

Artinya:  keuntungan yang dimakan satu orang, padahal bekerja lebih dari satu orang.

  • Nasi tak dingin, pinggan tak retak

Artinya:  seseorang yang sudah ahli, sehingga dapat dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya.

  • Nyamuk mati gatal tak lepas

Artinya:  seseorang yang menyimpan dendam kepada orang lain.

  • Obat jauh sakit hamper

Artinya:  seseorang yang sedang mengalami penderitaan dan sukar untuk ditolong

  • Obat pekasih

Artinya:  guna-guna untuk diri sendiri agar disukai oleh banyak orang

  •  Olok-olok menjadi tingkarah

Artinya:  sindiran yang dapat menimbulkan suatu pertengkaran. Mula-mula hanya mengolok-olok secara bergurau, tetapi akhirnya menjadi ketegangan dan perselisihan

  • Orang mendorong lekas kena

Artinya: orang yang terlalu mudah amrah, pasti akan mendapatkan kesulitan

  • Pandang anak pandang menantu

Artinya:  mengawinkan anak hendaknya mencari calon menantu yang sepadan, baik ilmu, agama maupun hartanya.

  • Patah alu, lesungpun hilang.

Artinya:  orang yang sedang ditimpa musibah atau nasib buruk bertumpuk-tumpuk

  • Pecah anak buyut, tempayan ada

Artinya:  perempuan itu banyakm sehingga tidak akan khawatir lelaki mencari istri

  • Percaya angin lalu

Artinya:  mempercayai begitu saja tentang perkataan atau kabar yang dibawa orang lain tanpa dibuktikan kebenarannya.

  • Rasa  tak mengapa hidung dikeluani

Artinya:  orang yang kurang memikirkan terhadap sesuatu yang bakal menimpa dirinya sendiri, sehingga akhirnya dia sendiri yang rugi

  • Ringan lidah

Artinya:  orang yang pandai berbicara atau berdebat

  • Rusak anak oleh menantu

Artinya:  seseorang yang sudah dikawinkan akan terpengaruh oleh pasangan hidupnya. Menantu yang kurang bijaksana sehingga anak sendiripun akhirnya tidak setia kepada orangtua. Orang yang dikasihi merusak harta yang telah diberikan kepadanya.

  • Sambal menyelam minum air

Artinya:  sekali melaksanakan dua pekerjaan terselesaikan dengan baik

  • Sebelum ajal berpantang mati

Artinya:  manusia tidak akan dapat mengetahui kapan waktunya mati. Sebab kematian itu merupakan takdir Tuhan yang dirahasiakan

  • Sedangkan cacing diinjak bergerak apa lagi manusia

Artinya: orang yang lemah jika didzalimi terus-menerus akan melawan

  • Tahan baji oleh keledai

Artinya:  kekerasan tidak bisa diadu dengan peringatan, tetapi harus dengan kekerasan juga.

  • Tahu  diangin turun naik

Artinya:  mengetahui gelagat kurang baik yang akan terjadi

  • Umur setahun jagung,, darah setampuk pinang.

Artinya:  seorang naak muda yang merendahkan diri di dalam mengeluarkan suatu pendapat atau pemikirannya.

  • Uang gampang dicari, sahabat susah dicari

Artinya: nilai persahabatan tidak bisa diukur dengan uang

  • Waktu seribu anjing menyalak, gunung bolehkah runtuh

Artinya:  pendapat orang kecil tidak akan mengancam jabatan orang besar

  • Wayang kepadaman damar

Artinya:  suatu keadaan kacau yang dating secara tiba-tiba     

  • Yang elok budi, yang indah bahasa

Artinya:  perkataan atau bahasa yang baik akan menghindarkan dirinya dari mara bahaya

  • Zaman beralih, musim bertukar

Artinya:  mampu menjalankan sesuai dengan era atau jaman; mampu mengikuti perkembangan zaman

  • Zikir-zikir saja tak jatuhkan rejeki dari langit

Artinya:  berdoa saja tidak cukup tetapi harus berikhtiar demi mendapat cita-cita dan keinginan

Baca juga : Contoh Peribahasa dan Artinya

Demikian pembahasan tentang peribahasa. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk melestarikan budaya Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *