Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji yang Terkenal

By | 2022-12-01

gurindam-dua-belasGurindam Dua Belas– Salah satu karya sastra Indonesia berbentuk puisi lama yang cukup terkenal pada masanya adalah Gurindam. Sebuah puisi yang berisi nasihat, yang memiliki ciri-ciri seperti: berdirikan tiap bait 2 baris,  dan bersajak a-a-a-a.

Salah satu karya gurindam yang cukup terkenal berasal dari pahlawan nasional asal Kepulauan Riau yang terkenal berkat karyanya Gurindam dua belas (12) yaitu  Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad. Ketenaran karya sastra gurindam dua belas beliau tidak lepas dari keterkaitan terhadap penyebaran Islam dalam agama maupun budaya di Nusantara.

Baca Juga : Puisi Kehidupan Chairil Anwar Sang Penyair Legendaris angkatan 45

Sejarah dan Makna Gurindam Dua Belas (12)

 

Gurindam dua belas selesai ditulis pada tahun 1846 masehi atau 23 Rajab tahun 1263 pada tahun hijiriah. Berkembangnya pengaruh barat dan mulai terjadinya pergeseran terhadap nilai-nilai norma kehidupan adalah awal pemicu dibnuatnya Gurindam dua belas.

 

Hal itu ditambah rasa keprihatinan Raja Ali Haji melihat kondisi kehidupan masyarakat orang Melayu ( dari Kerajaan Riau-Lingga). Raja Ali Haji ingin karyanya berguna sebagai tanggung jawab moral untuk menjaga eksistensi sebuah agama dan budaya umat islam sebagai landasan dan ideologi hidup oleh masyarakat melayu.

 

Dinamakan Gurindam Dua Belas karena karya sastra ini terdiri dalam dua belas pasal. Gurindam Dua Belas juga dikategorikan menjadi “Syi’r Al-Irsyadi” yang berarti puisi didaktif oleh karena berisi nasehat atau petunjuk hidup.

 

Ciri-Ciri Gurindam Dua Belas (12)

 

Ciri-ciri dari gurindam pada umumnya adalah bentuk puisi yang terdiri dari dua baris dalam satu bait. Pada sebuah gurindam, baris pertama merupakan suatu sebab  dan baris kedua merupakan simpulan akibat.

Pada tiap baris, jumlah kata-kata tiap baris dan suku kata tidak terbatas. Walau begitu, suku kata pada baris pertama dan kedua diusahakan sama untuk menjaga keseimbangan irama. Gurindam umumnya memiliki nasihat atau makna dalam syairnya, seperti yang juga termuat dalam Gurindam Dua Belas.

 

Pada bagian mukadimah, Raja Ali Haji sendiri menerjemahkan  Gurindam Dua Belas sebagai berikut:

Adapun arti gurindam, adalah perkataan bersajak.

 

Pada akhir pasangannya,

sempurna perkataannya.

Dengan satu pasangannya sajak pertama isyarat,

Sajak kedua jawabannya.

Persimpangan yang indah-indah,

yaitu ilmu yang memberi faedah.

Aku hendak bertutur,

akan gurindam yang teratur.

 

Isi Pasal Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji

 

Berikut ini adalah isi dari Gurindam Dua Belas:

 

Gurindam 12 Pasal 1

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Pertama:

Barang siapa tadi memegang agama,

Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.

Barang siapa mengenal yang empat,

Maka ia itulah orang yang ma’rifat

Barang siapa mengenal Allah,

Suruh dan tengahnya tiada ia menyalah.

Barang siapa mengenal diri,

Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.

Barang siapa mengenal dunia,

Tahulah ia barang yang teperdaya.

Barang siapa mengenal akhirat,

Tahulah ia dunia mudarat

 

Gurindam 12 Pasal 2

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Kedua:

 

Barang siapa mengenal yang tersebut,

Tahulah ia makna takut.

Barang siapa meninggalkan sembahyang,

Seperti rumah tiada bertiang.

Barang siapa meninggalkan puasa,

Tidaklah mendapat dua termasa.

Barang siapa meninggalkan zakat,

Tiadalah hartanya beroleh berkat.

Barang siapa meninggalkan haji,

Tiadalah ia menyempurnakan janji.

 

 

Gurindam 12 Pasal 3

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Ketiga:

 

Apabila terpelihara mata,

Sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara kuping,

Khabar yang jahat tiadalah damping

Apabila terpelihara lidah,

Niscaya dapat daripadanya paedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,

Daripada segala berat dan ringan.

Apabila perut terlalu penuh,

Keluarlah fi’il yang tiada senonoh

Anggota tengah hendaklah ingat,

Di situlah banyak orang yang hilang semangat

Hendaklah peliharakan kaki,

Daripada berjaian yang membawa rugi.

 

 

Gurindam 12 Pasal 4

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Keempat:

 

Hati itu kerajaan di dalam tubuh,

Jikalau zalim segala anggotapun rubuh.

Apabila dengki sudah bertanah,

Datanglah daripadanya beberapa anak panah.

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,

Di situlah banyak orang yang tergelincir.

Pekerjaan marah jangan dibela,

Nanti hilang akal di kepala.

Jika sedikitpun berbuat bohong,

Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung.

Tanda orang yang amat celaka,

Aib dirinya tiada ia sangka.

Bakhil jangan diberi singgah,

Itulah perampok yang amat gagah.

Barang siapa yang sudah besar,

Janganlah kelakuannya membuat kasar.

Barang siapa perkataan kotor,

Mulutnya itu umpama ketor.

Di mana tahu salah diri,

Jika tidak orang lain yang berperi.

 

Gurindam 12 Pasal 5

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Kelima:

 

Jika hendak mengenai orang berbangsa,

Lihat kepada budi dan bahasa,

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,

Sangat memeliharakan yang sia-sia

Jika hendak mengenal orang mulia,

Lihatlah kepada kelakuan dia.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,

Bertanya dan belajar tiadalah jemu.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,

Di dalam dunia mengambil bekal.

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,

Lihatlah pada ketika bercampur dengan orang ramai.

 

 

Gurindam 12 Pasal 6

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Keenam:

 

Cahari olehmu akan sahabat,

Yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,

Yang boleh tahukan tiap seteru.

Cahari olehmu akan isteri,

Yang boleh dimenyerahkan diri.

Cahari olehmu akan kawan,

Pilih segala orang yang Setiawan.

Cahari olehmu akan ‘abdi,

Yang ada baik sedikit budi,

 

Gurindam 12 Pasal 7

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Ketujuh:

 

Apabila banyak berkata-kata,

Di situlah jalan masuk dusta.

Apabila banyak berlebih-lebihan suka,

Itulah landa hampirkan duka.

Apabila kita kurang siasat,

Itulah tanda pekerjaan hendak sesat.

Apabila anak tidak dilatih,

Jika besar bapanya letih.

Apabila banyak mencela orang,

Itulah tanda dirinya kurang.

Apabila orang yang banyak tidur,

Sia-sia sahajalah umur.

Apabila mendengar akan khabar,

Menerimanya itu hendaklah sabar.

Apabila menegar akan aduan,

Membicarakannya itulah hendaklah cemburuan.

Apabila perkataan yang lemah-lembut,

Lekaslah seala orang mengikut.

Apabila perkataaan yang amat kasar,

Lekaslah orang sekalian gusar.

Apabila pekerjaan yang amat benar,

Tidak boleh orang berbuat honar.

 

Gurindam 12 Pasal 8

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Kedelapan:

 

Barang siapa khianat akan dirinya,

Apabila kepada lainnya.

Kepada dirinya ia aniaya,

Orang itu jangan engkau percaya.

Lidah yang suka membenarkan dirinya,

Daripada yang lain dapat kesalahannya.

Daripada memuji diri hendaklah sabar,

Biar dan pada orang datangnya khabar.

Orang yang suka menampakkan jasa,

Setengah daripada syirik mengaku kuasa.

Kejahatan diri sembunyikan,

Kebaikan diri diamkan.

Keaiban orang jangan dibuka,

Keiban diri hendaklah sangka.

 

Gurindam 12 Pasal 9

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Kesembilan:

 

Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan,

Bukannya manusia yaitu iah syaitan.

Kejahatan seorang perempuan tua,

Itulah iblis punya penggawa,

Kepada segala hamba-hamba raja,

Di situlah syaitan tempatnya manja.

Kebanyakan orang yang muda-muda,

Di situlah syaitan tempat tergoda.

Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,

Di situlah syaitan punya jamuan.

Adapun orang tua yang hemat,

Syaitan tak suka membaut sahabat

Jika orang muda kuat berguru,

Dengan syaitan jadi berseteru.

 

Gurindam 12 Pasal 10

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Kesepuluh:

 

Dengan bapa jangan durhaka,

Supaya Allah tidak murka.

Dengan ibu hendaklah hormat,

Supaya badan dapat selamat.

Dengan anak janganlah lalai,

Supaya boleh naik ke tengah balai.

Dengan kawan hendaklah adil,

Supaya tangannya jadi kapil.

 

Gurindam 12 Pasal 11

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Kesebelas:

 

Hendaklah berjasa,

Kepada yang sebangsa.

Hendaklah jadi kepala,

Buang perangai yang cela.

Hendaklah memegang amanat,

Buanglah khianat.

Hendak marah,

Dahulukan hujjah.

Hendak dimalui,

Hendak ramai,

Murahkan perangai.

 

Gurindam 12 Pasal 12

 

Isi Gurindam Dua Belas Pasal Keduabelas:

 

Raja mufakat dengan Menteri,

Seperti kebun berpagarkan duri.

Betul hati kepada raja,

Tanda jadi sebarang kerja.

Hukum ‘adil atas rakyat,

tanda raja beroleh ‘inayat.

Kasihkan orang yang berilmu

Tanda rahmat atas dirimu.

Hormat akan orang yang pandai

Tanda mengenal kasa dan cindai.

Ingatkan dirinya mati,

Itulah asal berbuat bakti,

Akhirat itu terlalu nyata,

Kepada hati yang tidak buta.

 

Demikian Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji, semoga karya sastra Indonesia tetap terkenang sampai kapanpun. Dan ini berguna bagi setiap orang untuk menambah wawasan anda maupun membantu dalam tugas anda. Terima kasih

Baca juga : Contoh Puisi Pendek Tema Bebas Terlengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *