Puisi Sedih tentang Kehidupan – Puisi adalah salah satu bentuk ekspresi sastra yang kaya dan penuh makna. Di Indonesia, puisi memiliki sejarah panjang dan perkembangan yang dinamis, mencerminkan keragaman budaya, sosial, dan politik bangsa. Dalam berbagai bentuknya, puisi mampu menangkap berbagai emosi dan pengalaman manusia, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan yang mendalam. Salah satu tema yang sering muncul dalam puisi Indonesia adalah kesedihan tentang kehidupan, yang mampu menyentuh hati dan mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. mari kita akan menjelajahi seluk beluk puisi sedih tentang kehidupan di Indonesia, dari sejarahnya hingga para penyair terkenal dan gaya serta tema yang berkembang
Puisi Sedih tentang kehidupan
Puisi Sedih tentang Kehidupan – Puisi sedih telah ada sejak zaman kuno. Dalam banyak budaya, puisi digunakan untuk mengekspresikan kesedihan dan penderitaan. Pada zaman Yunani kuno, elegi adalah bentuk puisi yang sering digunakan untuk mengungkapkan kesedihan atas kematian atau kehilangan.
Beberapa penyair terkenal yang dikenal dengan puisi sedihnya termasuk Chairil Anwar dari Indonesia dan Edgar Allan Poe dari Amerika. Mereka menggunakan puisi untuk mengekspresikan rasa sakit dan kesedihan yang mereka rasakan dalam hidup mereka
Elemen-Elemen Puisi Sedih
Bahasa dan Diksi
Bahasa yang digunakan dalam puisi sedih seringkali penuh dengan kata-kata yang menggambarkan emosi mendalam. Pemilihan kata atau diksi sangat penting untuk menciptakan suasana yang tepat.
Metafora dan Simbolisme
Puisi Sedih tentang Kehidupan – Metafora dan simbolisme sering digunakan dalam puisi sedih untuk menggambarkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Misalnya, hujan bisa menjadi simbol kesedihan atau air mata.
nah untuk membuat teman-teman sekalian dalam mendalami puisi sedih tentang kehidupan, berikut sipantun berikan 59 puisi sedih tentang kehidupan yang bisa menjadi referensi kamu dalam membuat puisi ataupun untuk kamu bacakan sebagai ungkapan hatimu yang terdalam
Baca juga : puisi berantai 3 orang santri
59 Puisi Sedih tentang Kehidupan
AYAH
Ayah ..
Kau adalah tulang punggung
Bagi keluargaku
Kau bekerja tak kenal lelah
Demi sesuap nasi
Meski sakit kau tetap bekerja
Panas hujan tak kau hiraukan, Ayah
Kau didik kami
Kau bimbing kami
Kamu rawat kami
Anak – anakmu hingga besar
Hingga kami memakai Toga Dan mencari nafkah sendiri Ayah ….
Terima kaish atas semuanya
Terima kasih atas pengorbananmu
Yang tak terhingga pada kami
KUCING KESAYANGAN
Mimi..
Nama Kucingku
Bulunya seputih salju
Selembut sutera
Ekornya panjang
Meliuk-luk bagaikan ular
Matanya yang biru
Tajam menatap mangsa
Mimi…
Aku sayang padamu
Tapi kini kau telah tiada
Aku sangat kehilangan
Merindukanmu
Kapan aku dapatkan
Kucing sepertimu lagi
Mimi…
SEMANGAT
Semangat..
Ayo kitasemangat
Semangat belajar
Semangat beribadah
Semangat bekerja
Tak ada kata lelah
Tak ada kata letih
Tak ada kata putus asa
Asal kita bersemangat
Ayo kawan kita semangat
Semangat untuk hal yang bermanfaat
Bukan maksiat
Hidup semangat!
BINTANG
Berkelip-kelip sinarmu Jutaan teman-temanmu Menemani malamku Menemani Tidurku
Oh bintang..
Kau menghiasi dunia
Kala sang surya mulai tenggelam Dengan sinarmu
Kau buat indah malamku
Tuhan…
Terima kasih telah ciptakan bintang Yang bersinar dan terus bersinar Sampai kamapun…
JANGAN PUTUS ASA
Jangan putus asa…
Bila kau gagal
Meraih apa yang kau inginkan
Jangan putus asa…
Bila kau ditinggal
Oleh orang yang kau sayangi
Jangan putus asa
Bila belum bisa
Berbuat yang terbaik
Karena putus asa melemahkan imanmu
Ayo bangkit kawan…!
Raihlah apa yang kau inginkan
Berjuanglah untuk mendapatkan
Apa yang kau angankan
PENGAMEN JALANAN
Pengamen jalanan…
Bekerja tanpa lelah…
Membawa gitar kecil di tangannya
Sambil bernyanyi riang
Panas hujan tak dihiraukannya
Keingat menetes di tubuhnya
Kulit menghitam terkena terik matahari
Demi rupiah…..
Terkadang ….
Cacian hinaan di terima
Tepi tak menyurutkannya
Untuk tetap mengamen di jalanan
Semoga kerja kerasmu
Membawa hasil wahai
Pengamen Jalanan
Puisi Sedih tentang Kehidupan
SEPEDA ONTA KAKEK
Sepeda onta kakek
Sepeda kesayangannya
Warnanya hitam dan kuat
Larinya kencang bila dikayuh
Setiap hari
Sepeda onta selalu menemani
Kakek Pergi ke sawah…
Ke ladang….
Bahkan ke kota..
Tak lupa kakek selalu mencucinya
Merawatnya dengan penuh cinta
Seperti anak sendiri
Kakek sayang sekali
JAM BEKER
Bentukmu bulat
Warnamu merah jambu
Tegak berdiri
Di samping tempat tidurku
Jam beker…
Selalu berdering
Setiap pagi
Membangunkan aku
Dari lelap tidurku
jam beker…
Tanpamu
Aku pasti telah bangun
Aku pasti dimarahi ibu
Terima kasih ya….
KELINCIKU
Oh kelinciku …..
Kau gendut sekali
Bulumu putih
Matamu merah
Telingamu panjang
Setiap pulang sekolah
Kau selalu menghampiriku
Mengelus – kakiku
Minta digendong
Kau selalu menari – nari
Jika kunyanyikan lagu
Kelinciku ….
Aku sayang padamu
HUJAN
Hujan ….
Datangmu selalu dinantikan
Ketika kami kekeringan
Manusia kepanasan
Hujan
Airmu membasahi bumi
Panas berganti menjadi sejuk
Sawah dipenuhi air
Jalanpun menjadi basah
Hujan ….
Kau begitu berguna bagi manusia
Tapi jika kau marah
Kau akan membanjiri bumi
Dan membuat tanah longsor
Hujan…
Begitu hebatnya engkau ….
TANGISAN BUMI
Tidakkah kau lihat wahai kawan
Bumi yang semakin panas
Alam yang kian kerontang
Cuaca yang tidak menentu
Musibah terjadi dimana mana
Gempa bumi…..
Gunung meletus…..
Tsunami……
Memakan banyak korban jiwa
Tanpa kita sadari
Bumi kita menangis
Bumi kita semakin tua
Dan kita hidup pada akhir zaman
Lalu apa yang akan kita perbuat
Selain berdoa dan bertaubat…..
Puisi Sedih tentang Kehidupan
USIA
Usia…..
Kau selalu mengiringi perjalanan manusia
Kau tidak semakin berkurang
Namun semakin bertambah…
Usia….
Membuat kita bertambah tua
Lambat laun usia menggerogoti kita….
Hingga tiba waktunya….
Usia….
Meskipun hanya sebentar….
Kita harus memanfaatkannya…
Dengan sebaik-baiknya…
Berbuat baiklah
Beribadahlah
Beramalah….
Niscaya usiamu tidak akan sia-sia.
AYO MENABUNG
Hai kawan-kawan….
Kalau kau ingin beruntung
Ayo kita menabung
Menabung sedikit
Lama-lama menjadi bukit…
Ada uang receh… Tabunglah….
Diberi ayah uang….
Tabunglah….
Sisa jajan disekolah….
Tabunglah…
Tahukah kau kawan…
Menabung melatih kita hidup hemat
Menabunglah sedari kecil
Hingga dewasa….
Agar kita hidup bersahaja….
ILMU
Kau selalu dicari
Kau selalu dinanti
Kau selalu dicintai
Oleh setiap orang
Tak peduli mudah tua
Kau selalu dicari…
Tanpa kau…
Apa artinya hidup ini
Bagai badan tanpa tangan dan kaki
Miskin ilmu
Miskin harta
Kaya ilmu
Kaya harta
Mencintai ilmu
Mencintai apa yang harus disyukuran oleh Tuhan
ANDAI AKU BISA TERBANG
Aandai aku bisa terbang
Ku akan mengajak ayah bunda
Mengelilingi angkasa
Mengejar bintang-bintang
Andai aku bisa terbang
Laksana burung merpati
Ku akan berkelanan
Mengelilingi dunia
Andai aku bisa terbang
Laksana kupu-kupu
Kuakan anggap dari dahan satu kedahan lain
Menghampiri bunga-bunga
ANAK SOLEH
Aku ingin menjadi anak soleh
Yang menurut kepada Ayah Ibundanya
Yang rajin beribadah…
Mengaji….
Membaca Al Qur’an….
Semua pasti akan sayang padaku
Allah sayang padaku
Ayah bunda sayang padaku
Teman-teman juga sayang padaku
Jangan jadi anak yang durhaka
Allah tidak suka…
Dosanya besar….
Ayo teman jadi anak soleh….
Hidupmu pasti bahagia.
Puisi Sedih tentang Kehidupan
SANDAL JEPIT
Ssepadang sandal jepit
Takkan bisa dipisahkan…
Bila salah satu hilang…..
Yang satunya tak bisa dipakai…..
Ke kamar mandi pakai sandal jepit…
Keluar pakai sandal jepit
Ke pasar pakai sandal jepit
Kemana-mana pakai sandal jepit
Betapa besar guna sandal jepit
BENGAWAN SOLO
Bengawan solo
Airmu mengalir sampai jauh
Menuju ke laut
Jika musim hujan tiba Kau akan meluap
Menendam rumah-rumah di sekitarmu Jika musim kemarau tiba
Kau akan menyusut
Kau tempat bagi sebagian orang
Untuk mencari nafkah
Menjala ikan….
Menyeberang sungai dengan sampan….
Menghasilkan rupiah demi rupiah…
Tak jarang orang membuang sampah di sungaimu
Kau menjadi kotor….
Terus mengalirkan wahai sungaiku…
Yang menjadi tumpuan hidup banyak orang
Terus alirkanlah airmu menuju ke laut
ADIKKU
Adikku….
Kau sangat lucu…
Kau sangat pintar…
Kau sangat imut….
Umurmu baru 3 tahun
Tapi kau sudah pandai berbicara
Layaknya orang dewasa
Yang perlu perhatian Adikku…..
Kau selalu menemaniku
Dalam suka dan duka
Ikut bermain bersama
Berkejar-kejaran Adikku….
Aku sayang, padamu…
Aku berjanji
Akan menjagamu…
KOPI
Kopi…..
Warnamu hitam
Rasamu manis
Bila diberi gula….
Kopi….
Selalu menemani setiap orang
Setiap pagi datang
Penghangat badan…
Siapa yang tak suka kopi
Kopi ada dimana-mana….
Di toko…. di warung….
Semua suka kopi
RAYAP RAYAP
Rayap rayap kecil
Merayap di sela-sela kayu
Bahu membahu membangun rumah
Untuk tempat tinggalnya
Rayap-rayap kecil
Merayap di sela-sela tanah
Membuat kerajaan
Bertelur dan menetas
Gara-gara rayap
Kayupun jadi keropos
Kayupun mudah rapuh
Ayo kita basmi rayap
Puisi Sedih tentang Kehidupan
JIKA INGIN PINTAR
Wahai kawan
Rajinlah belajar
Rajinlah membaca
Jika ingin pintar
Anak pintar disayang ayah ibu
Disayang guru
Disayang teman Jadi juara kelas
Siapa yang tidak ingin pintar
Dapat nilai bagus
Pangga dengan anak pintar
Aku ingin jadi anak pintar
IBU KARTINI
Ibu Kartini Pejuang wanita
Emansipasi wanita
Pahlawan wanita Ibu Kartini
Jasamu sungguh besar
Berkat jasamu
Wanita tidak dipandang sebelah mata
Ibu Kartini
Namamu akan terus dikenang
Sepanjang masa
Seperti bunga mawar
Yang harumnya semerbak
Itulah kau wahai Ibu Kartini
SAMBAL
Sambal….
Kau terbuat dari cabai
Kau berwarna merah
Membuat lapar mata
Bagi yang melihatnya
Sambal…..
Rasamu sungguh pedas….
Membuat mulut itu tak berhenti makan
Membuat air mata ini mengalir
Karena pedasnya…..
Sambalnya….
Rasamu sungguh enak….
Teman makan nasi…
Sungguh nikmat rasanya.
BUNGA MAWAR
Bunga mawarku….
Mekar kau kini….
Warna merahmu…
Amat cantiknya….
Ingin aku memetikmu….
Tapi aku tak tega….
Bunga mawarku….
Kusiram tiap hari…
Agar kau tumbuh subur….
Banyak orang kuat Ingin memetikmu
Terpesona dengan keindahanmu Bunga mawarku
Meskipun durimu tajam
Namun akan kupelihara selalu…
PAGI HARI
Pagi hari….
Sangat menyenangkan hati
Udara yang sejuk sekali
Tanpa polusi
Mataharipun mulai menyapa
Para insanpun bangun dari lelapnya
Badan segar terasa
Menghirup sejuknya udara
Disana tampak putra putri
Berpakaian merah putih
Melintas di jalan raya
Untuk berangkat sekolah
Menuntut ilmu
Disana tampak orang dewasa
Menjinjing tas dan bersepatu
Mengendari motornya
Hendak siap bekerja…
Oh indahnya pagi hari…
Puisi Sedih tentang Kehidupan
ULANG TAHUNKU
Ulang tahunku
Hari yang kutunggu Hari yang kunantikan
Hari yang dikurindukan
Ulang tahunku
Tanpa kue tart
Tanpa kedatangan teman
Tanpa kado
Ulang tahunku
Hanya pelukan dan ciuman
Dari ayah dan bundaku
Hadiah terindah untukku
HAND PHONE
Bentukmu yang kecil dan tipis
Berlayar bening …
Namun kebutuhan tiap orang
Semua butuh kamu
Semua pegang kamu
Kamu penghubung dunia
Karenamu dunia serasa sempit
Karenamu banyak orang lupa waktu
Lupa makan
Lupa bekerja
Lupa segalanya
Handphone itulah namamu ….
KAKEKKU
Teringat ku dimasa kecil
Ketika masih TK
Kau selalu mengantarku
Mengendarai motor bututmu
Kakek ….
Kuingat saat bersamamu
Bermain bercanda denganmu
Setiap hari…
Namun kini kau telah tiada
Betapa sedih hatiku
Kau pergi meninggalkanku ….
Hanya doa yang kupanjatkan
Untukmu kakek
Semoga tenang di alam sana
Di pangkuan Tuhan Yang Esa
BUNDA
Bunda …
Wajahmu indah bagai rembulan
Meskipun sudah tampah mengeriput
Aku sangat menyayangimu
Kau yang telah melahirkan aku
Merawat dan membesarkanku
Hingga aku bisa seperti sekarang Bunda …
Tak cukup bagiku…
Membalas semua jasamu
Maafkan aku bunda..
Hanya baktiku padamu
Yang bisa kupersembahkan untukmu
Puisi Sedih tentang Kehidupan
ANAK AYAM
Anak ayamku Mungil – mungil
Ada sepuluh ekor
Bulunya berwarna kuning
Pyik…pyik…pyik…
Begitulah suaranya
Seketika diberi makan
Berebutanlah mereka
Uh ramainya…
Anak ayamku sekarang sudah besar
Ada yang jantan
Ada yang betina
Mereka mencari makan sendiri
Bahagianya hatiku…
Melihat anak-anak ayamku
Berlarian kesana kemari
RUMAH MUNGILKU
Rumah mungilku
Bercat hijau
Berdiri kokoh
Tak begitu luas
Bunga-bunga tumbuh dihalamannya
Ada mawar melati anggrek
Rumah mungilku…
Tempat keluargaku berteduh
Tempat kami beristirahat
Makan, minum, tidur
Bercanda bersama keluarga
Walaupun mungil
Tapi aku betah mendiaminya
TUKANG BECAK
Abang tukang becak
Kau mengayuh becakmu
Disepanjang jalan
Panas terik tak kau hiraukan
Hujan turun membasahi tubuhmu
Kau tetap mengayuh becak
Mengantarkan penumpang
Hingga selamat sampai tujuan
Abang tukang becak,
Kini kau hampir hilang ditelan zaman
Di tengah maraknya transportasi modern
Yang hanya mengandalkan gadget
Namun kau tak putus asa
Kau tetap mencari penumpang
Demi menghidupi keluargamu
Demi sesuap nasi
Semoga Tuhan meridhoinya ….
LIBUR
Libur
Hari yang dinantikan
Oleh semua orang
Anak-anak, pekerja, pejabat
Dari kalangan atas hingga bawah
Semua senang menyambutmu Libur …
Saatnya untuk beristirahat
Dari lelahnya pekerjaan
Merelaksasikan tubuh dan otak
Demi ketenangan rohani
Libur …
Mungkun tak setiap hari bisa begini
Liburan yang dinantikan
Liburan yang dirindukan
Oleh semua orang
ANAK-ANAK DESA
Kulihat disana
Berjalan anak-anak desa
Tertawa riang gembira
Menuju sungai
Yang airnya jernih mengalir
Mereka asyik menceburkan diri
Bermain air
Di bawah senyuman sang surya
Kadang ada dari mereka
Yang asyik mencari ikan
Asyiknya melihat anak-anak desa …
Yang damai, rukun, tanpa dosa..
Bernyanyi, bermain tertawa riang
Puisi Sedih tentang Kehidupan
MUSIM KEMARAU
Tanah kering kerontang
Daun-daun berguguran
Pohon-pohon merengges
Debu bertebaran di mana-mana
Sungai mengering
Hawa panas menusuk tulang
Orang-orang kehausan
Airpun sulit didapat
Oh musim kemarau
Sampai kapan akan berakhir ….
MUSIM HUJAN
Musim hujan
Hadirmu selalu dinantikan
Oleh setiap insan
Kau lepas kepanasan
Akibat kemarau panjang
Musim hujan….
Airmu turun dari langit
Tumbuhan kembali subur
Hewan tidak lagi kehausan
Sungai tak lagi mengering
Orang-orang bernyanyi riang
Menari – nari di bawah guyuran hujan
Petanipun kegirangan
Sawahnya telah diairi
Hujan…
Betapa kau bermanfaat untuk semua…
TANAH AIR
Indonesiaku Nusantaraku
Tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disini aku lahir
Disini pula aku kan tiada
Kaya alamnya
Gemah ripah loh jinawi Dari sabang hingga
Merauke Beribu suku bangsa
Beribu bahasa
Beribu pulau
Simbol kekayaan nusantara
Ku cinta kau
Indonesiaku….
Tanah airku…
PAHLAWAN BANGSA
Wahai para pahlawan bangsa
Yang pada zaman dahulu
Berjuang demi kemerdekaan bangsa yang rela mengorbankan nyawa
Demi bangsa Indonesia…
Jasamu tak terkira banyaknya…
Kau telah gugur
Namun harumnya namamu akan di kenang
Oleh generasi penerus bangsa
Wahai, pahlawan bangsa
Kami ingin kuat sepertimu
Meneladanimu…
Meneruskan perjuanganmu Hingga pada akhirnya….
Negeri kita akan semakin maju
HUTAN RIMBA
Oh… Hutan Rimba
Kau dulu penuh hijaunya dedaunan dan pepohonan
Binatang liar yang hidup di sana
Bekejar-kejaran dengan riangnya
Sambil mencari makan
Oh… hutan rimba
Kau dulu disebut paru-paru dunia
Kau penyumbang oksigen bagi makhluk hidup
Membuat teduh dan serasa sejuk
Kini…kau telah berubah
Hijaumu kini menguning
Semakin kering kerontang
Itu semua karena ulah manusia
Ulah tangan – tangan yang tak bertanggung jawab
Kebakaran melandamu
Gergaji besi merobohkanmu
Kini tingga puing – puing saja
Mari kita selamatkan hutan
Agar hutan kita tersenyum lagi
Puisi Sedih tentang Kehidupan
NENEKKU
Wajahmu yang mengeriput
Dengan kacamata selalu dipakainya
Berkebaya dan berjarik
Rambut yang memutih…
Itulah nenekku
Tujuh puluh tahun usianya
Renta namun masih sanggup berjalan
Masih suka menyanyikan lagu
Dengan suara paraunya
Nenekku ….
Dia yang selalu memberiku uang saku
Selain ayah dan ibu
Dia yang selalu meninabobokanku
Sewaktu aku masih kecil….
Terima kasih nenekku ….
PESAWATKU
Badanmu kokoh
Terbuat dari besi baja
Sayapmu bagaikan burung elang
Yang siap menjelajah angkasa
Wahai pesawat…
Aku ingin menaikimu
Aku ingin duduk di dalammu
Bawalah aku terbang
Mengelilingi angkasa
Menjelajahi bumi
Membelah awan
Dan turunkanlah aku
Di tempat yang indah Di bumi ini….
MATAHARI
Matahari…
Tanpamu dunia terasa gelap
Tanpamu makhluk hidup akan mati
Sinarmu memancar ke bumi
Serasa hangat…
Matahari…
Semua makhluk hidup butuh kamu
Tersenyumlah wahai matahari
Jangan cemberut
Kami butuh engkau
Jangan bersembunyi di balik awan…
MASA KECILKU
Indahnya masa kecilku
Saat masih duduk di bangku TK Bermain …
Bernyanyi…
Bersendau guru
Dengan teman kecilku
Ayah bunda selalu membelikanku jajan
Ayah bunda selalu menemaniku
Dalam suka maupun duka
Kemana-mana aku selalu dituruti
Masa kecilku
Akan selalu kukenang
Kukenang bersama impianku
GURUKU
Guruku…
Engkau adalah orang tuaku di sekolah
Engkau adalah orang yang membimbingku selama
disekolah
Guruku….
Kaulah pelita hidupku
Yang menerangi hidupku
Engkau menjauhkan diriku dari kebodohan
Guruku…
Kau mengajariku berbagai ilmu yang bermanfaat bagiku
Tanpa mengharap imbalan dariku
Curuku….
Terima kasih kuucapkan kepadamu
Atas semua jasa yang kau berikan kepadaku
Puisi Sedih tentang Kehidupan
IBU
Ibu…
Sembilan bulan kau mengandungku…
Hingga kau dilahirkan
Kau didik dan besarkan aku
Penuh cinta dan kasih sayang
Engkau adalah wanita mulia
Kasih sayangmu tak terkira
Kau bagai cahaya rembulan
Yang menyinari hidupku
Ibu kau sabar menghadapiku
Engkau siang dan malam menjagaku
Cinta yang tulus takkan tergantikan
Kuucapkan terima kasih atas pengorbanannmu
GURU
Oh Guru….
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau orang tuaku di sekolah
Engkau yang membimbingku di sekolah
Engkaulah yang memberikanku ilmu
Oh Guru…
Engkau mengajariku apa yang tidak ku tahu
Engkau mengajariku dengan sabar
Engkau tak pernah mengeluh dalam mengajariku
Engkau selalu mengajariku sampai aku bisa
Oh Guru…
Pengorbananmu sungguh besar untuk anak bangsa
Engkau yang mencerdaskan anak bangsa
Engkau penerang di dalam kegelapan
Terima kasih guru atas semua pengorbananmu
Puisi Sedih tentang Kehidupan
Kesimpulan
Puisi Sedih tentang Kehidupan- Puisi Indonesia adalah cerminan dari kekayaan budaya dan kompleksitas kehidupan masyarakatnya. Dari masa klasik hingga modern, puisi terus memainkan peran penting dalam mengekspresikan perasaan, pikiran, dan aspirasi bangsa. Melalui puisi sedih tentang kehidupan, semoga kita dapat lebih menghargai dan memahami keindahan serta kedalaman puisi Indonesia.