Cerpen Singkat tentang Kehidupan, Persahabatan,Cinta dan Moral

By | 2023-02-11
cerpen-singkat-tentang-kehidupan

Cerpen adalah bentuk sastra yang memiliki alur cerita yang pendek dan padat. Dalam bahasa Indonesia, kata “cerpen” berasal dari kata “cerita pendek”. Bentuk sastra ini memiliki panjang yang relatif singkat, biasanya kurang dari 10.000 kata, dan memiliki alur yang jelas dan konsisten.

Sekilas tentang Cerpen

Cerpen sering diterbitkan dalam surat kabar, majalah, atau buku antologi. Mereka biasanya menawarkan satu atau beberapa tokoh, dan memiliki satu atau beberapa konflik yang harus diselesaikan. Cerpen juga sering memiliki tema atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Salah satu hal yang membedakan cerpen dengan bentuk sastra lain seperti novel atau skenario adalah ukuran dan konsentrasi. Cerpen memiliki ruang yang terbatas untuk menyampaikan cerita, sehingga penulis harus bisa menyampaikan pesan atau tema mereka secara efisien dan efektif.

Cerpen Singkat

Cerpen singkat adalah sebuah bentuk fiksi pendek yang biasanya memiliki panjang kurang dari 5 halaman. Cerpen singkat seringkali menceritakan kisah atau peristiwa yang terfokus pada satu karakter atau situasi, dan biasanya memiliki alur yang jelas dan konflik yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu singkat.

Cerpen singkat dapat memiliki berbagai tema, seperti cinta, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, atau keajaiban, dan dapat menggunakan gaya bahasa dan teknik yang berbeda untuk menyampaikan pesan dan menggugah emosi pembaca.

Cerpen singkat seringkali dipublikasikan dalam kumpulan cerpen atau majalah literatur, dan dapat menjadi pilihan yang baik bagi pembaca yang ingin menikmati fiksi pendek tanpa harus membaca novel panjang. Cerpen singkat juga dapat menjadi pilihan yang baik bagi penulis yang ingin bereksperimen dengan gaya dan teknik tertentu atau mengejar ide atau konsep tertentu.

Berikut ini adalah contoh Cerpen singkat tentang kehidupan yang sipantun berikan kepada kamu agar kamu semakin memahami tentang cerpen singkat dan menambah wawasan kamu tentang karya sastra Indonesia

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Liburan

cerpen-singkat-tentang-kehidupan

LIBURAN Sebelum liburan sekolah tiba aku dan keluarga, berencana untuk pergi bersama. Dalam satu kesempatan kami membahas tentang tempat yang akan kami kunjungi. Setelah membahas tempat yang akan kami kunjungi, kami pun sepakat bahwa kami akan berkunjung ke Jakarta. Liburan yang aku tunggu-tunggu pun sudah tiba, aku dan keluarga pergi ke Jakarta untuk berkunjung ke tempat yang akan kami datangi.

Kami pergi ke kebun binatang, Monas dan Ancol. Kamipun di Jakarta cukup lama yaitu 2 minggu karena kami jarang berkumpul dan pergi bersama, kami memanfaatkan waktu 2 mingu. Itu untuk bepergian bersama dan bersenang-senang. Karena kami di Jakarta cukup dan libur sekolah sudah hampir selesai, kami pun pulang dan kami membawa banyak oleh-oleh untuk dibagikan kepada sanak saudara.

Setelah kami sampai di rumah kami beristirahat sejenak karena kami cukup lelah. Keesokan harinya kami segera membagikan oleh-oleh dan berbagi pengalaman kami sekeluarga. Setelah bercerita pengalaman yang begitu menyenangkan, kamipun yang awalnya berada di rumah saudara dari ibuku, kami bergegas pulang ke rumah kami untuk beristirahat.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Upacara Atau Pacaran ?

cerpen-singkat-tentang-kehidupan

Hari kian memanas, dahaga mulai mengeringkan tenggorokanku. Tiba-tiba kulihat sosok seorang pemuda tak lain dan tidak bukan adalah sahabat sejatiku yaitu si Raka. Dia kelihatan kelelahan dan kepanasan. Baju rapi warna putih di pakainya dengan kelihatan berwibawa. Saat kulihat dia sedang duduk di sebuah kursi pinggiran jalan nampak menunggu sesuatu.

Kemudian tanpa ragu aku mulai menghampirinya aku pun mulai berbincang dengannya. “Hai Ra, kenapa kamu terlihat kelelahan begitu trus kamu pake baju beginian mau ngapain ?” tanyaku padanya “loe gila apa, nih tanggal berapa ?” jawab Raka dan malah balik nanya “Tanggal 17 Agustus 2013, Waah kamu jadi petugas upacara ya.. widih keren coy pakaianmu keren” Jawabku “Ya biasa aja kali” Sahut Raka “Kamu kok murung gitu, kamu capek ya ?” Tanya aku sambil kutepuk bahunya Raka pun menjawab “bukan capek, Cuma kesel aja sama si Andini masak nggak tau apa kalau ini hari kemerdekaan.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Eh dia malah ngajak ketemuan, ngajak jalan, ngajak makan, ngajak shooping…. Padahal udah tau kalau aku ini petugas upacara tapi dia malah begitu . Dan dia… ” “dia cerewet…….” (tiba tiba suara itu muncul dan ternyata itu adalah suara Andini si pacarnya Raka) “ehmm… A,,,A…Andini kamu kok ada disini” tanya Raka “Gue udah dengar apa kata loe semua,, sekarang tinggal gue ngasih pilihan kamu mau ngajak aku jalan-jalan atau kamu lebih memilih untuk upacara.

Ingat,,, jauh-jauh hari kamu udah pernah janji kalau suatu saat ingin ngajak begini” Ucap si Andini “Iya.. tapi ini kan hari kemerdekaan dan aku harus upacara, masak kamu gak ngertiin aku banget sih.. Kamu nggak tau apa kalau aku udah dipercaya dan tiga puluh menit lagi aku harus pergi ke lapangan upacara…” Jawab Raka dengan kesal “oke,, terserah kamu aku mau pergi sendiri….” balas Andini dengan sangat marah kemudian ia langsung pergi Aku hanya sebagai penonton mereka bertengkar.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Karena aku sendiri tak mau ikut urusan mereka. Namun dalam pikiranku berkata gila banget si cewek ini kok nggak ada pengertiannya sama sekali ya. Raka pun terlihat pasrah dan terdiam tanpa mengurusi pacarnya itu. Lalu ia berkata padaku dia akan pergi ke lapangan upacara karena saat itu udah jam 9.30 sementara upacara dimulai jam 10 pagi. Raka lalu berangkat dengan menaiki sepeda motor keren yang dimilikinya.

Aku pun melihat wajahnya aneh sedikit terbebani. Namun aku tak terlalu mempedulikannya dan aku langsung meninggalkan tempat duduk tadi lalu langsung pulang kerumah. Karena aku kebetulan tidak mengikuti upacara bendera. Sesampai dirumah tiba-tiba hape ku bunyi. Dan ternyata ada telpon masuk. Yakni dari nomor hapenya Raka. Namun yang menelepon kini adalah orang tuanya. Orang tuanya mengabarkan jika Raka kecelakaan saat menuju ke lapangan upacara dan sekarang dirawat di Rumah Sakit.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Aku pun langsung shok mendengarnya lalu langsung menuju rumah sakit itu. Terlihat disitu beberapa keluarga Raka mulai dari ayah, ibu, paman, dan neneknya ada disitu semuanya. Juga terlihat ada Andin disitu sedang menangis menyesal. Namun nampaknya Tuhan sudah tidak bisa menahan Raka agar hidup lebih lama di dunia. Dokter berkata bahwa Raka sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Aku langsung menangis merasakan kesedihan ini, rasanya baru beberapa jam tadi ketemu Raka.

Eh sekarang dia harus kecelakaan dan nyawanya tidak terselamatkan lagi. Dan aku juga melihat tangisan orang tua serta kerabat keluarga Raka disana. Kemudian Andini memanggilku, dan dia berkata kepadaku : “Hari ini adalah hari paling buruk dalam hidupku, aku sangat menyesal dengan hari ini. Hari dimana aku kehilangan orang yang paling aku cintai. Mungkin Tuhan terlalu sayang kepada Raka sehingga Tuhan mengambilnya. Dan memang hari kemerdekaan ini sudah menjadi tak merdeka lagi buatku karena aku tak menganggap hari ini adalah hari kemerdekaan”

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Cinta Tak Terungkap

cerpen-singkat-tentang-kehidupan

tertawa dan merasa merasa senang melihatku kesakitan. “ Ray, loe tuch jadi orang iseng banget. Bias ga cie satu hari saja ga cari masalah sama gue” ujarku dengan menantang Ray. “Bodo… abis gue demen tuch berantem sama loe” ujarnya seperti biasa yang selau membuatku kesal “Gilaa…” Ucapku dana melangkahkan kakiku untuk menghentikan perdebadan yang tidak akan ada habisnya. “Tia…! I Love U” ucap Ray ditelingaku.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Kata dia ucapkan-kata I Love U itu sudah berulang kali padaku tapi sungguh aku tidak mengerti apa yang Ray ucaokan adalah benar atau sekedar ejekan biasa. Seandainya yang dia ucapkan adalah benar aku sangat bahagia karena bisa bersama dengan orang yang ternyata aku mencintainya. *** Rasanya hari ini aku begitu semangat untuk bersekolah. Apa karena ada Ray yaa… sehingga membuat aku begitu semangat.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Walaupun aku dan Ray setiap hari bertengkar tapi walau bagaiman pun Ray teman yang baik dan aku tidak pernah merasa terusik dengan kejadian dan keisengan Ray. Justru itu yang membuat aku selalu ingin dekat dengannya. “Ray “ ujarku dengan begitu kagetnya melihat Ray bersama dengan Sinta. Seharusnya aku tidak boleh kaget melihat mereka bukannya aku sudah tau kalau Ray dan Sinta memang pacaran.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Sakit sekali hati ini ketika melihat kejadian itu dan membuat semangatku hilang seketika. Lagi-lagi aku hanya dapat memikirkan hal yang tidak pasti. Aku harus sadar bahwa Ray bukan milikku dan Ray pun tidak pernah mencintaiku. Cinta yang ada didalam hatiku untuknya lebih baik ku simpan dalam hati dan membiarkannya pergi melangkah tanpa tujuan.

Air mataku membasahi kedua bola mataku. Aku menangis karena cintaku tak terwujud. Dan kini ku tanamkan dalam hati. Jika aku dan Ray berjodoh pasti tidak akan kemana aku harus semangat melanjutkan hidupku.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Pesan Terakhir

cerpen-singkat-tentang-kehidupan

Seperti malam-malam yang telah lalu, sendiri sepi selalu menemani ragaku. Hanya air mata yang menetes dipipi yang bisa mengungkapkan perasaanku. “praaaannngg … !!” suara gelas pecah yang terdengar dari luar kamarku. Sepertinya orang tuaku bertengkar lagi. Bertengkar seperti sudah menjadi kebiasaan wajib bagi orang tuaku. Setiap hari tiada henti-henti nya bertengkar. Aku takut aku tak tau harus bagaimana, mau melerai tapi tak mungkin. Papa pasti akan lebih marah. Aku memilih untuk diam.

Sebenarnya sudah tak tahan dengan situasi ini. Pagi pun tiba, seperti biasa aku sudah siap berangkat ke sekolah. Terlihat meja makan yang kosong. Yang biasanya aku gunakan bersama mama dan papa sarapan sebelum beraktifitas. Tapi akhir-akhir ini seperti tidak ada komunikasi di antara kita. Rumah terasa sangat sepi, yang ada hanya Mbok Jum yang sedang membersihkan pecahan-pecahan gelas sisa pertengkaran kemarin.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

“Mbok, mama sama papa kemana?” “Sudah berangkat ke kantor pagi-pagi tadi non.” Jawabnya lirih. Aku heran tidak biasanya mama dan papa berangkat sepagi ini. Ahh yasudah lah mungkin ada kepentingan di kantor. Setelah meneguk satu gelas susu, mobil antar jemputku sudah datang. Aku berpamitan pada Mbok Jum.

Setibanya di sekolah aku hanya diam saja dan lebih memilih menyendiri. Tiba-tiba ada seorang temanku yang menghampiriku. “hey, kamu knapa? Dari tadi aku perhatikan kamu diam saja” tanya Lina. “ gak apa-apa cuma lagi gak enak badan aja Lin” jawabku dengan senyuman kecil. “tapi beneran gak apa-apa kan, kalau ada masalah cerita sama aku ya. Aku selalu ada buat kamu kawan” jelas Lina.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Lina adalah salah satu teman terbaikku. Dia yang selalu mengerti dengan keadaan kluargaku. Aku sudah sering bercerita kepadanya tentang kluargaku. Tak heran lagi kalau dia begitu baik kepadaku. Bel tanda istirahat berbunyi, aku dan teman temanku berbincang bincang di depan kelas.

Temanku Dinda menceritakan liburan keluarganya minggu lalu di pulau Bali, terlihat begitu bahagia dari raut wajahnya begitu akrab bersama keluarga. Dia melihatkan foto fotonya kepadaku dan teman teman lainnya. Iri sekali rasanya. Semua teman temanku yang ada di situ juga menceritakan keluarganya, hanya aku saja yang tidak. Seperti terpojokkan oleh keadaan.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Aku hanya bisa tersenyum pada saat itu, berusaha tegar. Sebenarnya dalam hatiku menangis menerima keadaan ini. Pada saat bel masuk, tiba tiba kepalaku terasa pusing sekali. Aku tak kuat menopang tubuhku dan seketika itu juga aku sudah tak sadarkan diri. Perlahan lahan aku mulai sadar,terlihat beberapa temanku ada di sekelilingku. Mereka terlihat sangat khawatir terhadapku. “akhirnya kamu sadar juga Dha.”

Suara Ria yang samar samar terdengar olehku. “aku ada di mana Ri?” “kamu ada di UKS sekarang, kamu tadi pingsan” jawab Adi yang ternyata juga ada disitu. “aku tadi sudah telfon orang tuamu untuk jemput kamu Dha” jelas Lina. “Terima kasih ya, tapi kayaknya gak mungkin mereka jemput aku. Mereka pasti sibuk dengan pekerjaan mereka” ja wabku. Memang benar ternyata yang menjemputku adalah orang suruhan orang tuaku. Begitu terpukulnya aku, mereka masih saja tidak perduli kepadaku walaupun keadaanku saat ini sedang sakit.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Aku menangis melihat kenyataan ini. Setelah beberapa hari, saat aku sedang bersiap siap untuk berangkat sekolah, tiba tiba kepalaku pusing lagi. Aku mengatakannya kepada mama. Mama menyuruhku untuk istirahat dirumah saja. Dan aku menurutinya. Terlihat mama sedang menelpon seseorang, sepertinya dia ijin hari ini tidak bisa bekerja karena ingin merawatku. Aku senang sekali mendengar hal ini. Ternyata mama masih meperdulikan aku. Dan siang itu aku dan mama pergi kerumah sakit. Terlihat lumayan banyak pasien yang sedang menunggu giliran, sehingga membuat aku dan mama mengantri dahulu.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Setelah beberapa lama akhirnya giliran aku dan mama masuk ke ruangan dokter. Setelah di periksa akhirnya dokter memberitahukan saat ini aku sedang sakit apa. Aku begitu kaget saat dokter mengatakan aku ini mengidap penyakit kanker otak. Seketika mama memelukku erat erat dan menangis. Aku berusaha tegar agar mama bisa menerima kenyataan ini. Berbulan bulan berjalan. Aku sengaja menyembunyikan hal ini dari teman temanku. Sampai sekarang belum ada yang mengetahui penyakitku ini.

Tahun ke 3 penyakitku ini, kondisi tubuhku semakin melemah, segala cara agar aku bisa sembuh sudah aku lakukan. Tapi apa daya sang Kuasa sudah menakdirkanku seperti ini. Beberapa bulan terakhir aku sudah tidak masuk sekolah lagi. Aku harus dirawat dirumah sakit. Teman temanku mulai mencariku. Mulai dari sms ke hpku, menelfonku, hingga datang kerumahku. Suatu hari, tiba-tiba mereka datang kerumah sakit, aku begitu terkejut melihat mereka.

Dari mana mereka tahu kalau aku ada di sini. “kenapa kamu gak cerita sama aku Dha?” suara Lina sambil menangis. “maaf teman, aku gak mau kalian khawatir sama aku, aku gak apa-apa. Jangan menangis” jawabku. Mereka memelukku dengan hangat. Ingin menangis rasanya aku. Begitu besar persahabatan ini, rasanya tak ingin berpisah dari mereka.

Setiap hari mereka mengunjungiku bergantian, aku merasa terhibur dengan kedatangan mereka. Tahun ke 4, aku merasa sudah saatnya aku pergi. Sebelum kepergianku aku menulis sebuah surat untuk orang-orang yang aku sayang. “ saat-saat indah di dunia bersama kalian, orang-orang yang aku sayang”

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Persahabatan

cerpen-singkat-tentang-kehidupan

“Ya sudah, nggak usah sedih. Bagaimana kalau sepatu ini tetap kamu simpan saja, tidak usah bilang ayahmu”, kata Amanda menghibur. “Tidak bisa. Aku sudah janji pada Bapak untuk mengembalikan sepatu ini”, kata Nisa. “OK. Aku simpankan dulu ya sepatu ini, nanti jika ayahmu sudah tidak marah lagi, kamu boleh mengambilnya lagi” “Baiklah Amanda, kamu baik sekali. Kamu memang sahabatku yang sejati”, kata Nisa sambil memeluk sahabat karibnya itu.

Keesokan harinya, Amanda tidak masuk sekolah. Nisa mencari-cari ke manapun di sekolah tapi Nisa tetap tidak tampak juga. Pada jam pelajaran ketiga Pak Guru memberi pengumuman kepada murid-murid sekelas Nisa “Anak-anak, ada kabar buruk. Pak Ahmad, ayah Amanda mengalami kecelakaan mobil pagi tadi. Beliau terluka parah dan sekarang berada di rumah sakit memerlukan darah yang cukup banyak. Bapak akan segera meminta guru-guru untuk mendonorkan darah bagi Pak Ahmad. Kalian dibolehkan pulang lebih awal.” Anak-anak segera berebut keluar kelas untuk pulang.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Nisa juga segera keluar ruangan dan berlari menuju ke tempat ayahnya biasa mangkal. Terlihat ayahnya masih duduk di atas becaknya menunggu calon penumpang. Nisa bergegas menemuinya dan menceritakan pengumuman Pak Guru tadi. Mereka berdua segera menuju ke rumah sakit dan menuju ke ruang gawat darurat di mana ayah Amanda dirawat. Setelah ayah Nisa menjelaskan maksud kedatangannya, seorang kerabat Pak Ahmad menunjukkan jalan ke ruang PMI untuk donor darah.

Setelah darahnya diambil, terlihat para guru sekolah Amanda berdatangan dan sebagian mendonorkan darahnya. Berkat sumbangan darah dari ayah Nisa dan para guru, kondisi Pak Ahmad segera membaik. “Terima kasih banyak, Pak Arif”, kata Pak Ahmad pada saat menengok Pak Ahmad di rumah sakit. “Berkat bantuan Pak Arif, saya bisa pulih kembali seperti sediakala”. “Ah tidak Pak, itu memang sudah kewajiban saya untuk membantu sesama.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Apalagi kan selama ini keluarga Pak Ahmad sudah sangat sering membantu kami, tanpa kami mampu membalasnya”, kata ayah Nisa. “Pak Arif tidak perlu memikirkan untuk membalasnya. Kami melakukan semuanya selama ini dengan ikhlas. Nisa kan teman Amanda yang paling akrab dan sering membantu Amanda dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya.

Saya kira itu sudah cukup. Karena itu terima kasih Pak Arif telah menyelamatkan nyawa saya”, kata ayah Amanda sambil tersenyum. “Sama-sama Pak, kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang tak terhitungkan selama ini”, kata Pak Arif Nisa dan Amanda saling berpandangan dengan gembira mendengar percakapan kedua orang tua mereka. “Kalau begitu, boleh kan saya memberikan sepatu saya kepada Nisa”, tanya Amanda. “Tentu saja, tentu saja Amanda.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan

Begitu kan Pak Arif. Ini sebagai ungkapan terima kasih kami”, kata ayah Amanda cepat-cepat. “Baiklah”, jawab ayah Nisa tidak mampu menolaknya. “Horeeeeeeeeee”, teriak Amanda dan Nisa bersama-sama sambil melompat-lompat gembira. “Ha….ha….ha….”, ayah ibu Amanda dan Nisa tertawa berderai melihat kelakuan kedua anak itu.

Cerpen Singkat tentang Kehidupan – nah demikian cerpen singkat yang bisa kamu jadikan referensi membuat sebuah cerpen, semoga bermanfaat untuk kalian semua yaa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *